Utama » , , , , , » Jenis-jenis kolam Pembesaran Lele Sangkuriang, serta kelemahan dan keunggulannya

Jenis-jenis kolam Pembesaran Lele Sangkuriang, serta kelemahan dan keunggulannya

Dipostingkan Oleh Ridwan Labs pada Rabu, 01 Mei 2013 - Diupdate Pada: Rabu, Mei 01, 2013

Bagi yang berniat untuk membudidayakan lele sangkuriang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. diantaranya adalah pemilihan kolam yang tepat. Disamping karena akan berpengaruh pada hasil, hal ini juga berhaitan dengan besaran biaya yang akan kita habiskan.

Kolam untuk membesarkan ikan lele hendaknya tidak mudah mengalami kebocoran. Kedalaman air berkisar antara ketinggian 0,5 meter sampai 1,2 meter (ketinggian air berangsur-angsur di tambah). Permukaan air minimal 15 cm dari bibir kolam, supaya lele tidak mudah meloncat keluar. Tanggul harus tegak lurus. Untuk pengamanan, disarankan juga untuk memasang pagar dari bahan yang licin, seperti plastik gelombang, yang dipasang tegak di tepian kolam. 
Kolam pembesaran lele dapat berupa kolam tanah, terpal ataupun kolam dari beton/semens Ukuran kolam tidak tertentu. Namun perlu diperhatikan bahwa kolam yang sempit lebih mudah untuk mengawasinya daripada kolam yang besar. Lele dapat dipelihara dalam kepadatan tinggi karena oksigen bisa diambilnya dan udara.

Berikut beberapa jenis kolam yang lazim digunakan sebagai tempat pembesaran lele sangkuriang.

1. Kolam Tanah

Kolam Tanah
Kelebihan kolam tanah adalah keadaan alami kolam dapat menyerap racun. hal ini dikarenakan kandungan alami tanah. namun yang perlu diperhatikan jika akan menggunakan kolam tanah adalah tidak boleh ada rembesan air masuk maupun keluar.

Selain itu, untuk kolam lele dari tanah, dapat menyediakan pakan alami sendiri misalnya cacing dan sebangsanya.
Kelemahan dari kolam tanah ini adalah, kita akan sedikit kesulitan dalam mengontrol kondisi air. hal ini karena tekstur tanah yang akan sangat mudah kehilangan air. Kolam jenis ini juga memerlukan tanah yang cukup luas.

2. Kolam Terpal

Kelebihan dari penggunaan kolam terpal adalah  Biaya Pembuatan relatif lebih murah, mudah saat mengontrol air karena kolam jenis ini tidak akan rembes. Kolam jenis ini juga bisa di terapkan pada tanah yang terbatas.

Kolam terpal juga dapat menghindarkan lele dari pemangsaan ikan liar ataupun terhindar dari ikan liar yang berpotensi untuk berkompetisi dengan lele dalam kolam untuk makanan.

Kolam terpal dapat dilengkapi dengan pengatur volume air yang bermanfaat untuk mempermudah penggantian air maupun proses panen. Ketinggian air juga dapat lebih mudah diatur sesuai dengan usia ikan.
Kolam terpal lebih mudah dan murah untuk diduplikasi, sehingga dapat dikembangkan sebagai usaha mikro maupun makro. Lele relatif tidak berbau dibandingkan jika dikembangkan dengan metode kolam lainnya. Kolam terpal juga dapat dengan mudah dipindahkan tidak seperti kolam tanah atau kolam beton yang memerlukan lahan permanen.

Kelemahan kolam terpal adalah kolam terpal tidak dapat menetralisir racun. Racun ini biasanya disebabkan karena kelebuhan pakan atau penanganan terpal yang kurang baik.

Rawan bocor. Lahan tempat meletakkan kolam terpal harus bebas dari sudut-sudut lancip. Hewan pengerat seperti tikus juga senang mengunyah terpal sehingga tikus juga merupakan salah satu penyebab utama bocornya kolam terpal.

Mudah lapuk karena hujan. hal ini menyebabkan kolam lele Kurang awet. Usia rata-rata kolam terpal hanya sekitar 2 tahun. Sementara kolam tanah dan kolam beton dapat berusia hingga puluhan tahun selama dijaga agar tidak terlalu berlumut.

 3. Kolam tembok atau Kolam semen

Beberapa kelebihan penggunaan kolam tembok/semen adalah Umur Penggunaan pada kolam tembok relatif lebih lama yakni mampu bertahan hingga 5 – 10 tahun.

Kolam tembok/semen mampu meredam perubahan suhu sehingga suhu dalam media tetap stabil. Kolam tembok/semen menjadikan Pengaturan air yang lebih mudah.

Kekurangan kolam tembok/semen adalah  pembuatan kolam tembok membutuhkan biaya relatif lebih mahal.
disamping itu kolam tembok/semen permanen sehingga tidak bisa dipindah-pindah

Selain itu kolam tembok/semen memerlukan perhatian ekstra pada saat mau digunakan pertama kali. Pada kolam yang baru dibuat perlu dilakukan perendaman terlebih dahulu dengan air yang dicampur serabut kelapa selama 2 mingguan, tujuannya agar zat-zat yang membahayakan dalam semen dapat ternetralkan.


Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

0 comments:

Posting Komentar

Cari Artikel Budidaya