Utama » , , , , , , , , , » Melakukan pengujian mutu pada Pakan Buatan Sendiri

Melakukan pengujian mutu pada Pakan Buatan Sendiri

Dipostingkan Oleh Ridwan Labs pada Kamis, 10 Oktober 2013 - Diupdate Pada: Kamis, Oktober 10, 2013

Pakan Alternatif atau pakan buatan sendiri gak jadi masalah, lalu kenapa pakan buatan kalah pamornya dengan pakan pabrikan?. Hmm ada hal serius yang harus kita evaluasi, salah satunya mengenai pengendalian Mutu. 

Pakan pabrikan memiliki tempat dihati Peternak karena para peternak atau pembudidaya sudah tidak ragu lagi akan kualitas, mutu dan kandungan nutrisi pada pakan tersebut. Nah untuk membuat apakan buatan kita sendiri dapat menggantikan pakan pabrikan, kita juga mestinya melakukan. Setelah kita melakukan pembuatan pakan ikan atau pellet sedemikian rupa maka perlu dilakukan Pengujian baik secara fisik, kimiawi maupun secara biologis. Hal ini perlu dilakukan Untuk mengetahui tingkatan mutu pakan yang kita buat,

Pengujian kualitas pakan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

Pengujian Fisik.

Pengujian pelet secara fisik yaitu :
  1. Kehalusan bahan baku
  2. Kekerasannya
  3. Daya tahan dalam air
  4. Daya apung.

Dalam Pembuatan pakan buatan pengujian secara fisik dapat dilakukan pada Kehalusan bahan baku, dapat diuji dengan jalan menggiling ulang, berdasarkan besar kecilnya ukuran butiran, kita dapat membedakannya menjadi sangat halus, agak kasar, sangat kasar dll.

Kekerasan dapat diuji dengan memberi baban pada pelet sampai batas beban tertentu pelet akan hancur. Pelet yang baik harus mempunyai kekerasan yang tinggi, dan biasanya berasal dari bahan baku yang cukup halus.

Pengujian ketahanan dalam air (water stability), dilakukan dengan cara mengambil pakan , selanjuntnya merendam pakan dalam air dingin. Waktu yang diperlukan sampai saat pelet hancur merupakan ukuran daya tahan pelet tersebut.

Pengujian daya apung, kita lakukan dengan jalan menjatuhkan pelet kedalam air, waktu yang diperlukan mulai saat pelet menyentuh permukaan air sampai tenggelam di dasar, adalah merupakan ukuran daya apungnya.

Pengujian Kimiawi

setelah dilakukan pengujian secara fisik sekarang kita melakukan pengujian secara kimiawi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kandungan gizi dari pakan tersebut, yaitu kadar protein, lemak, karbohidrat, abu, serat dan kadar air. Pengujian ini dapat dilakukan di laboratorium. Parameter yang diuji antara lain energi gross, protein kasar, lemak kasar dan kandungan serat.

Pengujian Biologis

Setelah melakukan pengujian secara fisik dan secara kimiawi perlu juga dilakukan lainnya yaitu pengujian secara Biolodis. Pengujian biologis sangat penting terutama untuk milihat nilai Konversi Pakan (Feed Conversion Ratio). Nilai ini sebenarnya tidak merupakan angka mutlak, karena tidak hanya ditentukan oleh kualitas, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti jenis, ukuran ikan, kepadatan, kualitas air dll. Semakin kecil nilai konversi pakan, semakin baik kualitas pakan, karena akan semakin ekonomis. Untk mengetahui nilai konversi pakan perlu dilakukan dilakukan pengujian lapangan pada berbagai tipe percobaan.

UJI Coba

Sebaiknya lakukan serangkaian kegiatan dalam rangka pengujian mutu pakan secara fisik, kimiawi dan biologis.

Alat : - Wadah plastik
- Pemberat
- Pengayak
- Akuarium /wadah uji pengujian biologis.
- Seperangkat alat pengujian kimiawi
- Timbangan analitik.

Bahan : - Pelet ( buatan sendiri)
  • Beberapa pakan komersial
  • Daftar kandungan gizi pakan buatan endiri dan pakan komersial.

Langkah Kerja :
Pengujian pakan secara fisik Kehalusan bahan baku
  1. Ambil contoh pelet buatan sendiri dan pelet komersial,
  2. Haluskan , partikel diayak dalam 3 tingkatan, halus, agak kasar, dan kasar.
  3. Hitunglah persentase partikel halus terhadap kasarnya, semakin besar nilianya semakin baik mutunya.

Pengujian Kekerasan
  1. Timbanglah pakan buatan sendiri dan 2 jenis pakan komersial, taruh diatas meja
  2. Ambil pemberat ¼ kg, letakan diatas contoh pakan tersebut, amati yang terjadi.
  3. Ambil pemberat ½ kg, letakkan diatas contoh pakan yang sama, amati yang terjadi
  4. Ambil pemberat 1 kg, letakkan diatas contoh pakan yang sama, amati dan catat kapan saat pelet mulai hancur dan kapan saat pelet hancur seluruhnya.

Pengujian Daya Apung
  1. Untuk pengujian daya apung dapat digunakan gelas , isi air hingga ½ nya
  2. Timbanglah pakan 5 gram
  3. Masukan pelet tersebut kedalam gelas secara bersama-sama
  4. Hitung waktu yang diperlukan masing-masing pelet mulai tenggelam, merupakan daya apung.
  5. Pengujian Kimiawi
  6. Timbang contoh pakan sebanyak 400 gram
  7. Ujilah kandungan nutrisinya ke laboratorium
  8. Bandingkan hasil analisis dengan daftar kandungan gizi yang tertera pada label,
  9. Diskusikan mengapa terdapat persaman dan perbedaan.

Pengujian Biologis
  1. Siapkan hewn uji, sesuai kebutuhan misal 5 ekor/ aquarium masing-masing dilakukan pengulangan 3 kali.
  2. Beri pakan sesuai kebutuhan ( 5% /hari) bobot biomass
  3. Sampling berat dilakukan tiap 10 hari sekali, selama minimal 1 bulan.
  4. Buatlah grafik pertumbuhan dari semua perlakuan dan bandingkan

Sumber referensi:
1.       Kementerian kelautan dan perikanan
2.       Badan pengembangan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan-bpsdmkp
3.       Direktorat jendral perikanan budidaya
4.       Pusat pengembangan penyuluhan perikanan
5.       Materi penyuluhan perikanan

Dikutip dari: http://penyuluhpi.blogspot.com/2012/10/pengujian-mutu-pakan-buatan-secara.html

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

0 comments:

Posting Komentar

Cari Artikel Budidaya