Utama » , , , » Panduan Budidaya Bekicot sebagai Alternatif Pengganti Pelet untuk Lele Sangkuriang

Panduan Budidaya Bekicot sebagai Alternatif Pengganti Pelet untuk Lele Sangkuriang

Dipostingkan Oleh Ridwan Labs pada Minggu, 14 April 2013 - Diupdate Pada: Minggu, April 14, 2013

Kita semua tau bahwa salah satu pakan alternatif yang bisa diberikan pada lele adalah Bekicot. Bekicot bisa kita temui di kebun, sawah, atau bahkan di got-got. Oleh karena itulah Bekicot menjadi salah satu pakan alternatif yang bisa diberikan pada lele, selain tentu saja kandungan nutrisi didalamnya. Apalagi sekarang bekicot menuru MUI diharamkan untuk dimakan manuia, jadi bagi para pembudidaya bekicot, daripada banyak bekicot yang dibiarkan begitu saja atau memaksakan untuk dijual, lebih baik dimanfaatkan menjadi pakan alternatif lele sangkuriang.

Kembali ke permasalahan bekicot sebagai pakan alternatif, di lingkungan sekitar kita (terutama di pedesaan) kita bisa dengan mudah menemukan bekicot. Namun jika kita ambil tiap hari, tentu saja akan ada masa dimana kita akan mengalami kesulitan menemukan Bekicot. nah salah sati cara agat kita tidak kehabisan "stok" bekicot, kita bisa membudidayakan sediri disamping kolam-kolam lele kita. nah jika ada yang tertarik untuk membudidayakan bekicot sebagai pakan alternatif lele sangkuriang, berikut cara yang bisa di laksanakan/digunakan untuk membudidayakan bekicot.

Penyiapan Sarana & Peralatan

Perkandangan
Walaupun lahan yg diperlukan tidaklah terlalu luas namun persyaratan mengenai kelembaban & keteduhan perkandangan perlu diperhatikan, karena dlm aslinya & untuk berkembang biak secara baik, bekicot harus dalam kondisi lembab & teduh. Kandang bisa didirikan di tanah kering, teduh, lembab dgn suhu udara berkisar 25–30 ° C (bisa di sela-sela kolam lele kita jika menggunakan kolam sistem "bar"). Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa dilakukan secara terpisah, artinya bekicot yg kecil dipelihara terpisah dari yang besar. Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil & besar dipelihara dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah resikonya harus dibuat beberapa kandang. Fungsi kandang itu antara lain utk penetasan, pembesaran & sebagai kandang induk. Ada tiga cara berternak bekicot di dalam kandang, antara lain:
  1. Kandang kotak kayu, Kandang terbuat dalam lembaran kayu tripleks yg berkaki. Untuk kerangkanya bisa digunakan kayu atau bambu. Ukuran panjang & lebar kandang adalah 1 x 1 meter, tinggi 1,25 meter. Di atas kotak tersebut diberi kawat kasa, agar bekicot tidak keluar dari dalam kandang. Sebaiknya di atas kotak perlu dibuatkan tempat berteduh, agar keadaan tempat selalu gelap/tidak langsung kena sinar matahari.
  2. Kandang dr bak semen, Pembuatan kandang ini sama dengan kandang kotak kayu. Dalam bak semen yg perlu diperhatikan adalah alasnya. Untuk menciptakan suasana lembab, alas semen perlu diberi tanah & cacing utk menggemburkan tanah & menyerap kotoran yg dikeluarkan bekicot. Tebal lapisan tanah di dlm bak sekitar 30 cm. Zat-zat makanan yg diperlukan bekicot hendaklah selalu tersedia di dalam bak.
  3. Kandang galian tanah, Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar & tinggi 1 x 1 x 1 m. Perlu diperhatikan sebaiknya tanah galian yang akan digunakan untuk kandang dipilih yang agak kering. Sebaiknya kandang dibuat di bawah pohon yang rimbun, kalau dindingnya terlalu basah perlu diberi lapisan pasir. Utk menjaga keadaan selalu gelap, seperti cara pertama & kedua, di atas kandang perlu dibuatkan bedeng sebagai penutup. Masa panen, bila kandangnya terbuat dari tanah galian, cara pengambilannya dilakukan dengan menggunakan galah yang bisa menjepit bekicot agar bekicot & telurnya tidak rusak.
Peralatan
Alat-alat yg diperlukan utk pembuatan kandang: kayu, semen, bata pasir, kain kasa & cangkul.

Pembibitan

Tidak semua jenis bekicot cocok utk dibudidayakan. Dua jenis bekicot yg biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica & Achatina variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya warna garis-garis pada tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis Achatina variegata  
Pemilihan Bibit Calon Induk
Jika bibit unggul belum tersedia maka sebagai langkah pertama bisa digunakan bibit lokal dgn jalan mengumpulkan bekicot yg banyak terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yg baik dijadikan bibit adalah yg tidak rusak/cacat yg sementara waktu & yg besar dgn berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.

Reproduksi & Perkawinan
Bekicot biasanya mulai kawin pada usia enam sampai tujuh bulan ditempat pemeliharaan yg cukup memenuhi syarat. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ke tempat yg lebih aman. Bekicot bertelur di sembarang tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasanya lebih dr lima puluh butir (50-100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur bekicot itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dr 2 mm.

Proses Kelahiran
Telur bekicot akan menetas setelah usianya cukup. Pada waktu telur itu menetas & menjadi anak cangkang, biasanya tidak ditunggui induknya. Begitu bekicot selesai bertelur, telurnya ditinggalkan begitu saja. Telur bekicot akan pecah sendiri melalui proses alam. Penetasan bekicot hingga menjadi anak tergantung pada keadaan tempat & waktu tetas. Bilamana tempat itu memenuhi syarat (sempurna) seperti kelembaban tanah, iklim & cahaya yg mencukupi, maka telur akan cepat menetas. Sebaliknya jika keadaan tanah/iklim kering & tempatnya kurang menguntungkan maka telur akan lambat menetas.

Pemeliharaan

Pemeliharaan bekicot bisa dilakukan dgn cara terpisah & bisa juga secara campuran di dlm suatu tempat. Meskipun cara terpisah membutuhkan tempat khusus tetapi ada keuntungannya. Misalnya, anak bekicot bisa diketahui perkembangannya secara tepat, baik besarnya maupun usianya. dgn demikian, tidak sulit utk memberikan perawatan secara khusus. Bagi peternak bekicot sangat mudah kiranya apabila perawatan anak bekicot itu dilakukan di tempat khusus. Adapun makanan anak bekicot bisa diberi makanan dgn sejenis ganggang (lumut), pupus daun & sedikit zat kapur. Harus diingat hendaklah tempatnya selalu teduh & lembab. Setelah anak bekicot berusia dua/tiga bulan, hendaklah dipindahkan kekandang pembesaran. Keberhasilan budidaya bekicot tergantung pada cara perawatan & pemeliharaan teknis selama diternakkan. Beberapa perawatan teknis dlm budidaya bekicot diantaranya meliputi:
  1. Menjaga kelembaban lingkungan, Bekicot sangat suka tempat yg lembab sehingga utk mempertahankan kelembaban lingkungan bisa digunakan atap atau perlindungan lain. Pada musim panas kelembaban lingkungan bisa dipertahankan dgn menyiramkan air lokasi peternakan setiap hari.
  2. Mempertahankan kondisi lingkungan, Bekicot menyukai tempat yg lembab, namun bukan berarti pada tanah yg becek. Sehingga diperlukan usaha utk mempertahankan kondisi lingkungan yg sesuai dgn yg dikehendaki bekicot.
  3. Pemberian pakan yg bermutu secara teratur, Agar hasil budidaya berhasil dgn baik diperlukan pemberian pakan yg bermutu & teratur. Pemberian pakan berpedoman pada mutu pakan & kebiasaan waktu makan. Mutu makan yg baik akan menentukan kualitas daging bekicot. Mutu pakan yg baik bisa dipenuhi dgn memberi pakan berupa daun-daunan yg disukai & buah-buahan. Misalnya; daun & buah pepaya, daun bayam, buah terung mentimun, swai & lain sebagainya.
  4.  Menjaga areal agar tidak dimasuki hewan lain, Agar bekicot bisa tumbuh baiak tanpa gangguan dr hewan yg merupakan musuhnya & hewan yg bisa merebut makanannya maka lahan budidaya harus dijaga agar tidak bisa dimasuki hewan-hewan lain.
  5. Menjaga bekicot agar tidak keluar dr areal pemeliharaan, Untuk menjaga agar bekicot tidak keluar dr areal bisa dilakukan hal sebagai berikut:
  •             Membuat tutup kandang (bila budidaya bekicot dlm kandang)
  •             Membuat pagar yg bagian atasnya diolesi dgn detergen
  •             Menabur abu atau garam disekeliling pagar bagian dalam.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat, dan dapat menurunkan ongkos produksi lele sangkuriang, jadi para petani/peternal lele sangkuriang bisa makin makmur dan sejahtera hehe.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers

0 comments:

Posting Komentar

Cari Artikel Budidaya