Salah satu kunci kesuksesan dalam beternak adalah kontinuitas (keberlangsungan) dari ternak itu sendiri. semakin terjamin keberlangsungan dari siklus produksi pada peternakan yang kita bina, maka akan semakin memberikan rasa aman kepada pasar. Jika pasa sudah merasa terjamin dengan stok, maka harga akan stabil dan tentu saja akan menumbuhkan usaha-usaha baru dibidang lele sangkuriang ini. Salah satu faktor penentu keberlangsungan ialah ketersediaan bibit.
Kita bisa saja membeli anakan atau bibit kepada para pemijah, namun tidak ada salahnya melakukan pemijahan sendiri. pemijahan sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan membeli diantaranya adalah terjaminnya mutu dan kualitas anakan. Namun memijahkan tidak semudah membesarkan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi yang baik tentang hal ini.
Berikut ini kami paparkan cara melakukan pemijahan yang bisa dilakukan.
Sebelum melakukan pemijahan ada baiknya dilakukan persiapan terlebih dahulu, agar hasil yang didapat maksimal. berikut hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum melakukan pemijahan:
Gambar dari Google Search |
Ciri bahwa indukan lele sudah siap untuk meminjah adalah calon induk terlihat mulai berpasang-pasangan, kejar-kejaran antara yang jantan dan yang betina. Usahakan Indukan lele yang akan dipijahkan memiliki syarat-syarat berikut:
- Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
- Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
- Berat badannya berkisar antara 100-200 gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-5 cm.
- Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
- Umur induk jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina berumur satu tahun.
- Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung cukup protein.
Persiapkan kolam pemijahan.
Gambar dari Google Search |
Kolam adalah faktor terpenting, karena akan digunakan lele sangkuringa untuk bertelur, jadi kolam haruslah disesuaikan dengan kebutuhan. berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Kolam dapat berupa tanah seluruhnya atau tembok sebagian dengan dasar tanah. atau bisa juga menggunakan terpal.
- Luas bervariasi, minimal 50 m2.
- Kolam terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dangkal (70%) dan bagian dalam (kubangan) 30 % dari luas kolam. Kubangan ada di bagian tengah kolam dengan kedalaman 50-60 cm, berfungsi untuk bersembunyi induk, bila kolam disurutkan airnya.
- Pada sisi-sisi kolam ada sarang peneluran dengan ukuran 30x30x25 cm3, dari tembok yang dasarnya dilengkapi saluran pengeluaran dari pipa paralon diamneter 1 inchi untuk keluarnya banih ke kolam pendederan.
- Setiap sarang peneluran mempunyai satu lubang yang dibuat dari pipa paralon (PVC) ukuran ± 4 inchi untuk masuknya induk-induk lele.
- Jarak antar sarang peneluran ± 1 m atau bisa disesuaikan.
- Kolam dikapur merata, lalu tebarkan pupuk kandang (kotoran ayam) sebanyak 500-750 gram/m2.
- Airi kolam sampai batas kubangan, biarkan selama 4 hari.
Penanganan Indukan.
- Selama masa pemijahan dan masa perawatan, induk ikan lele diberi makanan yang berkadar protein tinggi seperti cincangan daging bekicot, larva lalat/belatung, rayap atau makanan buatan (pellet). Ikan lele membutuhkan pellet dengan kadar protein yang relatif tinggi, yaitu ± 60%.
- Cacing sutra kurang baik untuk makanan induk lele, karena kandungan lemaknya tinggi.
- Jika menggunakan cacing sutra sebagai pakan, pemberian cacing sutra harus dihentikan seminggu menjelang perkawinan atau pemijahan.
- Makanan diberikan pagi hari dan sore hari dengan jumlah 5-10% dari berat total ikan.
- Setelah benih berumur seminggu, induk betina dipisahkan, sedangkan induk jantan dibiarkan untuk menjaga anak-anaknya. Induk jantan baru bisa dipindahkan apabila anak-anak lele sudah berumur 2 minggu.
- Segera pisahkan induk-induk yang mulai lemah atau yang terserang penyakit untuk segera diobati.
- Mengatur aliran air masuk yang bersih, walaupun kecepatan aliran tidak perlu deras, cukup 5-6 liter/menit.
Cuaca
Perhatikan keadaan cuaca di sekitar lingkungan yang akan dijadikan tempat pemijahan, bila diperlukan bisa dibangun atap dari plastik.
Tata Cara Pemijahan yg baik.
- Persiakan kakaban yang baik dan bersih. Kakaban jangan terlalu panjang untuk mempermudah perawatan maupun proses pemindahan.
- Persiapkan kolam pemijahan, kolam harus bersih dan seteril. Isi air kolam dengan air bersih dengan ketinggian air 15-30 cm. Masukan kakaban setelah kolam terisi air.
- Susun kakaban secara membujur arah kolam. Susunan kakaban tidak boleh sampai menumpuk.
- Tindih kakaban dengan batu atau benda lainnya hingga kakaban tenggelam.
- Seleksi indukan yang baik.
- Tangkap indukan lele dengan sangat hati-hati supaya tidak Stres
- Pilih induk jantan yang sudah produktif, sehat tanpa ada cacad. Warna kelamin jantan sudah berwarna kemerahan.
- Seleksi induk Betina. Induk betina harus sehat tanpa ada cacat/ luka. Perut sudah membuncit, kl diraba perutnya terasa halus dan lembek. Alat kelamin betina sudah membulat kemerahan. Induk betina sdh siap di pijahka.
- Masukan induk yang akan di pijahkan ke kolam pemijahan dengan hati-hati. Waktu yang baik untuk memijahkan pada sore hari/teduh. Tutup kolam dengan terpal selama proses pemijahan untuk menghindari gangguan hama/binatang yang dapat mengakibatkan setres yg bisa mengakibatkan kegagalan pemijahan. Induk akan bertelur pada malam harinya.
- Pindahkan kakaban yang sudah di penuhi telu ke kolampenetasan pada sore harinya dengan sangat hati-hati.
- Pindahkan indukan ke kolam penampungan kembali.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers
0 comments:
Posting Komentar